Kadang seringkali aku memandangi lama-lama, mereka-mereka dengan masa depan yang jelas terpampang di dahi mereka. mereka akan menjadi ini atau itu sekilas nampak dari garis hidup yang mereka lakoni. Sedang bila kembali pada diri ini, masa depan layaknya sebuah misteri yang entah tak teraba arahnya. Tak bisa diterka. Sebab langkah kaki ini serasa titik acak maju mundur ke kanan dan ke kiri atau bahkan menyerong. Lalu berpikir barang sejenak disela-sela pengamatanku tadi. Aku yang berjalan dengan caraku sendiri ataukah mengikuti arus mereka. Yang ada aku hanya kembali lagi ke ingatanku akan ajaran nilai-nilai semasa dibangku kelas dahulu. Tempat dimana aku diajarkan untuk begini atau begitu, lakukan ini, lakukan itu jangan begini, jangan begitu dan sebagainya.

Nilai-nilai merupakan sejumlah ajaran mulia yang dipegang manusia untuk kebaikan bersama. Ajaran nilai-nilai mampu mengikat manusia meskipun  tidak tercantum dalam norma manapun karena nilai-nilai bersumber dari hati nurani untuk menciptakan kehidupan yang sehat dan harmonis.
Nilai-nilai kemudian diajarkab di lembaga pendidikan agar tidak luntur tergerus arus perubahan jaman, dimana pada era masa kini kehidupan dipandang terlalu bebas. Harapannya dengan nilai-nilai tersebut kebebasan dapat dikendalikan ke arah yang baik.

Lantas mengapa kebanyakan orang mengingkari nilai-nilai yang telah banyak diajarkan di bangku-bangku sekolah hanya agar tidak tertinggalkan oleh pergerakan jaman?. Apakah nilai-nilai yang diajarkan dahulu hanya sebatas dongengan semata?.

Entahlah. aku tak pantas mengira-ngiranya.