Dalam dunia ketuhanan, wayang adalah ibarat kehidupan manusia yang Tuhan digambarkan sebagai Sang Maha Dalang atas kehidupan manusia itu sendiri. Tuhan Maha Kuasa, Tuhan Maha berkehendak. Dan wayangnya Tuhan tentu adalah aktor cerdas bernama manusia yang dikaruniai akal dan pikiran.
Lalu jika ditarik ke dalam dunia kemanusiaan, wayang adalah lakon cerita dan dalang adalah sutradara pengatur cerita. Di dalam pewayangan pun juga kita kenal adanya dalang edan, alias dalang yang bermain (mendalang) dengan cara bebas dan nyeleneh disamping para dalang yang berpegang teguh pada pakemnya pewayangan.
Pembaca, mari sejenak kita tarik benang merah dalam kehidupan kita, pekerjaan kita, kita termasuk yang mana. Aktor cerdas ataukah sekedar wayang yang dimainkan oleh dalang (yang boleh jadi adalah orang-orang terdekat kita). Lebih jelasnya lagi, kepemimpinan memerlukan aktor cerdas ataukah wayang..?
Tentu pertanyaan kedua ini bersifat retoris yang tak perlu pembaca jawab. Mari kita renungkan...
Bangsa ini membutuhkan pemimpin-pemimpin selaku aktor cerdas. Bukan wayang yang dimainkan oleh orang lain atau kelompok tertentu.
0 Komentar