PENJELASAN ADANYA PERBEDAAN AWAL PUASA

Bila pada tahun lahu 1432 H terjadi perbedaan awal 1 syawal, tahun ini yang terjadi adalah adanya perbedaan awal ramadhan 1433 H. Organisasi Muhammadiyah dengan metodenya sendiri sudah jauh-jauh hari menyatakan akan memulai puasa pada hari jumat 20 Juli 2012. Sedangkan NU beserta pemerintah dalam sidang isbat yang dilaksanakan pada kamis 19 Juli 2012 malam itu menghasilkan keputusan untuk memulai puasa ramadhan tahun ini pada hari sabtu 21 Juli 2012. Adanya perbedaan ini bukan tidak mungkin telah menjadikan masyarakat bingung mau ikut yang mana.

Menanggapi hal ini, Muhammadiyah sendiri tidak mengikuti sidang isbat yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan alasan karena sudah menentukan sejak awal dengan metodenya sendiri. Tidak berbeda dengan keputusan Muhammadiyah, FPI juga akan memulai pada hari jumat sebagaimana disampaikan dalam sidang isbat. 

Lalu bagaimanakah dan mengapa hal perbedaan tersebut dapat terjadi.
Prof. Dr. Muh. Zuhri dalam kesempatannya menyampaikan kultum malam minggu kemarin di Masjid Darul Amal Salatiga menyatakan hal ini terjadi karena adanya perbedaan syarat masuknya bulan baru. Kronologinya sebagai berikut

  • Ijtima' akhir Sya'ban terjadi pada sekitar jam 11.24 WIB. sehingga maghrib hilal sudah terjadi.
  • tentang ijtima' dan terjadinya hilal semua ulama besar di Indonesia sepakat untuk permasalahan ini.
  • akan tetapi dalam penentuan berikutnya baru terjadi perbedaan.
  • di satu pihak hanya menyaratkan satu syarat saja untuk menentukan awal Ramadhan yaitu hilal sudah terjadi berapapun derajatnya. sedangkan pada Sore itu (kamis 19 Juli) hilal sudah terjadi setinggi +2 derajat. Golongan ini menafsirkan hadis Nabi tentang memulai puasa dan mengakhiri Puasa karena melihat hilal dan makna kata melihat adalah mengetahui baik dengan pengamatan langsung maupun dengan pengetahuan atau ilmu. Sehingga setelah mengetahui bahwa hilal sudah terjadi maka golongan ini memulai puasa pada hari Jumat 20 Juli.
  • sedangkan pihak lainnya menyaratkan dua hal untuk mengawali puasa yaitu sudah hilal dan dapat dirukyah (dilihat) secara langsung/inderawi. Berdasarkan ilmu astronomi dan semua kalangan sepakat bahwa tinggi hilal 2 derajat sangat sulit untuk dilihat secara langsung. Oleh karena itu, karena hilal yang sudah terjadi tetapi tidak dapat dilihat maka golongan ini dan pemerintah Indonesia menggenapkan bulang sya'ban dan memulai puasa pada Sabtu 21 Juli.
  • Penjeklasan tentang dimulainya puasa pada hari Jumat oleh sebagian besar negara Arab (Arab Saudi, mesir, dsb) ini melihat pada posisi negara-negara tersebut di sebelah barat Indonesia (Arab Saudi selisih 4 Jam dari Indonesia). Jika ijtima' akhir Sya'ban di Indonesia terjadi pada jam 11.24 maka pada saat yang bersamaan di Arab Saudi sekitar jam setengah delapan. Secara garis besar "semakin panjang jarak ijtima' dengan waktu maghrib (terjadinya hilal) maka kemungkinan hilal akan semakin tinggi. Sehingga berbeda dengan Indonesia, hilal di Arab Saudi akan lebih tinggi dan dapat dirukyah.
Adanya perbedaan ini semoga tidak menjadikan perpecahan umat. Bahwa perbedaan ini adalah sarana untuk memicu peningkatan pemahaman masing-masing pihak untuk mencari solusi yang lebih baik dan benar atas perintah memulai puasa.

Posting Komentar

1 Komentar