Celethuk: Membaca Jaman (sudut pandang atas aksi damai Umat Islam)

"Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat"
(QS. Al Hujurat: 10)


Sontak di bulan November ini kita dikejutkan oleh berbagai peristiwa yang membuat heboh bangsa ini. Aksi damai yang berlangsung pada 4 november 2016 dengan mengusung tema Aksi Bela Islam atas dugaan penistaan agama oleh Bapak Ahok. Usut punya usut aksi ini dilatarbelakangi oleh Video Bapak Ahok selaku Gubernur DKI yang mengomentari pembahasan surat al maidah ayat 51 oleh sebagian kalangan ulama tentang tidak bolehnya seorang muslim memilih pemimpin non muslim. Rupanya komentar yang dilayangkan oleh pak Ahok dalam kunjungan kerjanya di kepulauan seribu.

Akan tetapi sayang, reaksi kekecewaan umat Muslim atas rasa telah dinistakannya Al Quran oleh Bapak Ahok tidak mendapat penanganan yang cepat. Umat kecewa, bahkan marah barangkali yang akhirnya berujung pada aksi damai pada tanggal 4 November lalu dan disusul  dengan aksi damai pada Jumat siang ini 2 Desember 2016.

Kekecewaan umat Muslim bukan hal yang tidak mendasar, dari ketidakhadiran Presiden Jokowi menemui peserta aksi dan penanganan hukum yang dinilai tidak mencerminkan keadilan. Proses hukum memang sudah berlangsung, akan tetapi beberapa permasalahan masih menimbulkan pertanyaan-pertanyaan besar.
================================

Keluar dari permasalahan di atas, di luar aksi damai ada beberapa permasalahan yang perlu untuk lebih dikaji kembali:

  1. Perbedaan kadar rasa kecewa atas penistaan agama di dalam diri umat Islam ternyata menimbulkan perpecahan yang perlu diwaspadai. Sebagian orang yang menilai tidak perlu berlebihan dalam menyikapi hal ini terkadang malah menyulut perpecahan. Misal, banyak diantara umat Islam yang tidak setuju dengan aksi damai justru terlalu banyak membuang tenaga dan pikirannya untuk mencari-cari kesalahan saudara kita yang melakukan aksi damai.
  2. Ada juga yang mencari-cari dalil untuk menyatakan bahwa shalat jumat yang dilaksanakan peserta aksi bela Islam hari ini adalah bid'ah, padahal kelompok yang membid'ahkan hal ini justru yang seringkali dengan lantang menanggapi kelompok yang anti bid'ah (mohon maaf jika ada perbedaan pandangan dalam hal ini). Sedangkan perkara bid'ah itu sendiri perlu dikaji mendalam oleh para ulama.
  3. Ada juga yang berusaha mengait-ngaitkan dengan ayat tertentu dalam al quran atas setiap peristiwa. Terkait atau tidak Al Quran tetaplah harus dijadikan pegangan dalam berkehidupan umat Islam. Hidup bukanlah sebuah "utak atik gathuk, yen ora gathuk yo digathuk-gathukno". Contoh halnya kalangan yang tidak setuju dengan aksi damai hari ini mengaitkan dengan surat 2 ayat 2 yang berbunyi: Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar,. Ayat ini ditujukan kepada umat islam yamg melakukan aksi damai, akan tetapi kenapa ayat ini juga kemudian tidak ditujukan kepada Bapak Ahok dan orang-orang yang melakukan aksi tandingan dengan membawa-bawa kebhinekaan?.

Kehidupan beragama seseorang adalah sebuah hak yang dijamin di dalam Dasar negara yakni sila pertama dan dijabarkan lebih lanjut dalam Undang-undang. Penanganan masalah yang cepat dan tepat adalah sebuah solusi yang terbaik bagi bangsa ini.

0 Komentar