Unit Kegiatan Mahasiswa RACANA adalah salah satu organisasi kemahasiswaan, sebagai wadah untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang kemahasiswaan, yang memiliki struktur pembinaan sampai tingkat nasional, yaitu kwartir nasional. Racana Kusuma Dilaga - Woro Srikandhi Salatiga berdiri pada tanggal 9 maret 1988 dengan Gugus Depan XI-32 02.237-02.238 yang berpangkalan di STAIN Salatiga.
Gerakan Pramuka di STAIN Salatiga sebagai wadah untuk berlatih serta pengembangan diri, baik di bidang kepramukaan, mental, spiritual maupun di bidang lainya, yang dapat digunakan sebagai bekal dalam kehidupan masyarakat dan bangsa. Adapun aplikasinya menggunakan sistem bina diri, bina satuan, bina masyarakat
Visi :Melahirkan kader-kader kepanduan yang profesional dan berintegritas tinggi.
Misi : Membentuk kepribadian mahasiswa yang berakhlakul karimah sesuai tri satya dan dasa dharma.SEJARAH SINGKAT
- Berdiri tangal 9 Maret 1988, nomor Gudep 02. 237-02. 238 dengan Ketua Racana 02. 237 Kakak Drs. Abdul Syukur, M. Si sekarang Dosen STAIN Salatiga, Ketua Racana 02. 238 Dra. Astuti Sakdiyah. M.Pd sekarang Pembina 02. 238.
- Dengan nama Racana Walisongo, logo sama dengan Racana IAIN Walisongo tetapi bertuliskan SALATIGA.
- Pada tanggal 27 September 1996 diadakan rapat pembaharuan nama Racana muncul nama-nama seperti Damardjati-Sekar Arum, Sunan Bayat-Nyi Sunan Bayat, Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi, Ki Ageng Pandanaran-Nyi Ageng Pandanaran dan Kyai Damardjati-Rabi’ah Al Adawiyah.
- Rapat berikutnya disetujui nama Racana yang digunakan adalah Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi atas usulan Kakak Anshori, S. Ag, Kakak Hakim H, S. Ag, Kakak Hamim, S. Ag dengan referensi dari Ir. Sri Mulyono “Wayang dan Karakter Manusia” PT Gunung Agung, Jakarta, 1978 hlm 101-113 dan Amir Martosedono, SH “Sejarah Wayang” Dahara Prize, Semarang, 1993, hlm 64.
- Sedangkan logo dan Sandhi Racana dirumuskan oleh Kakak Asrodin, S. Ag dan Kakak Achmad Hakim H, S. Ag.
Satuan Khusus dalam Racana (BRIGADE KHUSUS)
Sejarah Brigade Khusus
Pada tahun 1993 terbetik dari seorang pemikir untuk menciptakan sebuah pasukan elite yang SIAGA untuk keperluan Racana. Setia mengabdikan diri pada Racana Kusuma Dilaga – Woro Sri Kandhi yang telah membesarkan dan membimbingnya. Berpijak dari situ melanglang buana untuk mencari informasi guna menciptakan pasukan tersebut. Dan bertemulah dengan Pasukan Khusus (PASSUS) Racana Walisongo, pada awalnya pasukan yang akan dibentuk ini akan mengikuti yang ada di PASSUS. Namun kondisi, situasi dan tugas yang akan diemban passus Racana Walisongo berbeda nuansanya dengan Salatiga. Maka diadakanlah rapat untuk membentuk pasukan tersebut. Untuk nama ada bermacam-macam usulan mulai dari PASSUS, PATI dan BRIGSUS. Dengan pertimbangan mulai diperhitungkan yang akhirnya disepakati untuk memberi nama BRIGSUS.
Pada tanggal 16-17 Nopember 1994 diadakan pembrivetan dan pelantikan yang pertama sehingga tepatnya pada tanggal 17 Nopember 1994 dijadikan hari lahirnya Brigade Khusus. Dalam pemilihan Komandan masih satuan terpisah dan terpilihlah Muhammad Khumaidi sebagai Komandan Putra dan Siti Fatonah sebagai Komandan Brigsus Putri. Selang empat bulan diadakan Musyawarah Brigade Khusus dan terpilihlah Syaifudin Zuhri (Mudal Boyolali) sebagai komandan pertama. Dalam pemilihan ini tidak ada komandan putra dan komandan putri dengan pertimbangan untuk menggalang kekorsaan antara anggota putra dan putri. Dan komandan putripun boleh, diharapkan bisa membawa bendera Brigade Khusus semakin Bagus. Brigade khusus diberi kekuasaan untuk mengelola corpsnya secara independen dan corps ini semata-mata tidak mencari keuntungan dalam setiap kegiatan akan tetapi bagaimana menolong terhadap sesama dengan cepat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Sampai sekarang terhitung sudah ada 12 komandan. Di dalam Brigsus sendiri ada 3 jurusan yaitu SAR, PBB dan PP.


0 Komentar