Semalem 31 Agustus 2013, sekilas melihat pagelaran wayang kulit di alun-alun Kota Salatiga. Rentetan cerita wayang yang biasa dulu diceritakan Bapakku tatkala ku masih duduk di bangku Sekolah Dasar teringat kembali. Yah pasalnya wayang pada jamanku dulu mungkin juga sampai sekarang jarang diminati anak-anak. Sehingga ketika pelajaran Bahasa Jawa yang berkaitan dengan wayang jika tidak memiliki buku Pepak Bahasa Jawa misalnya sudah pasti bakalan kelimpungan jawab soal-soalnya. Beruntung aku punya bapak penggemar wayang kulit dan pasti Bapak adalah tempatku bertanya perihal wayang.
Malam ini meski tak sempat menonton Ki Mantep, diawal pembukaannya yang digelar wayang kulity dengan dalang bocah aku mulai berfilsafat... hahahaha kambuh lagi.
Dunia wayang dapat diibaratkan dunia manusia, sebagaimana dulu aku pernah membacanya. Wayang adalah sebuah lakon kehidupan yang diejawantahkan dalam sebidang lembaran kulit yang ditatah. Cerita-cerita wayang biasanya menggambarkan kehidupan manusia. Tentu ada banyak maksud yang hendak disampaikan oleh sang dalang melalui wayangnya.
Dunia wayang dapat diibaratkan dunia manusia, sebagaimana dulu aku pernah membacanya. Wayang adalah sebuah lakon kehidupan yang diejawantahkan dalam sebidang lembaran kulit yang ditatah. Cerita-cerita wayang biasanya menggambarkan kehidupan manusia. Tentu ada banyak maksud yang hendak disampaikan oleh sang dalang melalui wayangnya.
(*^%^$%**@_*_)*$&(^^$^$*^$(_)(_*%%^#
Wayang. di luar alur ceritanya ia sendiri juga mengandung banyak pelajaran. Baik atau jahat karakternya. Di layar wayang bertarung, bertempur, bermusuh-musuhan.. tapi lantas ketika semua lakon telah selesai dimainkan. diam-diam kuintip kemana perginya wayang itu.
Luar Biasa... semua wayang dari tokoh baik maupun jahat yang tadinya berteman, yang tadinya berperang tak luput satupun masuk ke dalam "kotak". Lantas dari luar kudekatkan telingaku ke dalam kotak; sunyi, tenang tak ada makian bahkan tak ada pertempuran. Entah tak bisa kubayangkan jika saja itu semua adalah manusia. Tentunya akan terjadi perselisihan lagi.
*(^%^%$$&^%&*&*&(**(*^%&
*(^%^%$$&^%&*&*&(**(*^%&
itulah wayang.... Ibrahnya adalah manusia harus ingat siapa dirinya. Baik-buruk, besar-kecil, laki-laki perempuan, tua-muda, kaya-miskin, kuat-lemah,,, semuanya akan kembali kepada Penciptanya. Tinggal bagaimana kita hendak memilih menjadi seperti apa di hadapanya. Wayang yang baik akan dielu-elukan banyak orang, dan wayang yang jahat tentunya akan dilupakan orang.
0 Komentar