Melihat mereka memandangiku. Akupun balik menatapnya ragu. "Seorang pemimpin harusnya tak sekedar menuntut sebuah pelayanan. Singsingkan lengan bajumu kawan, sebagaimana lagu yang sering engkau dendangkan. Ayolah ulurkan tanganmu, kita turun tangan bersama-sama menyelesaikan pekerjaan ini.Ini untuk kepentingan kita juga.
Dimana kutemukan mereka hanya memandangi seseorang menyiapkan segala perlengkapan buat pelantikan mereka para pemimpin dalam waktu yang mendesak.
Ini bukan lagi masalah tanggungjawab seseorang kawan. Ini juga buatmu. Sedang engkau sekedar urun suara "hloh belum ditata toh".
Siapa kamu, siapa aku?
Siapa yang akan memimpin nanti kamu atau aku?.
Siapa yang akan memimpin nanti kamu atau aku?.
===============
By Kang Jhon Maryo


0 Komentar