engkau resah
aku resah
engkau marah
aku marah
lalu kita, di garda depan
itulah perjuangan yang kita tanam
lantas tiada berbuah
dan engkau resah
akupun mulai resah, marah
tapi sejenak saja langkahku hilang arah
sebab kau tutup pembicaraan dengan biarlah, terserah

Sejak awal kita sepakat. Perubahan harus ada. Sistem harus ditata. Untuk itulah kita berjuang. Saat dimana kesempatan untuk berbuat itu ada, beda pendapat tetap ada. Tapi satu tujuan tetap untuk yang lebih baik ke depan. Sampai kemudian selesai waktu dan kesempatan itu. aku hanya bisa berterima kasih dari lubuk hatiku. 

Dan tak dinyana, masalah tetap timbul, kita pun resah. Kau berucap ringan "terserahlah".
Ya, tidak ada salahnya denganmu, dengan apa yang kau anggap benar, dengan apa yang engkau yakini kawan. Dan aku tiada akan menyesali dengan jalan yang telah kuambil. Prinsip apapun, sudut pandang bagaimanapun yang kau ambil, silakan saja. Asalkan jangan kau tampakkan ketidakpedulian di telingaku. ya "terserah".

Terima kasih kawan...... Perjuangan tetap berlanjut...
Sebisa mungkin apa yang kita tanam, aku kan coba memupuknya,, meski sekejap, sampai masaku untuk menghilang mencari jalan pulang. sebab saat ini aku belum bisa kembali ke jalanku.

26 April 2014
di beranda rumah kita

ttd

neng kene aku tetep dudu sopo-sopo tapi kudu nyuworo mbok ya o ra dirungokno