Cara mengetahui bagaimana posisimu dalam sebuah organisasi adalah ketika dirimu tidak di sana. Apakah dirindukan karena sumbangan pemikiran dan prestasimu atau disyukuri karena hanya sebagai penghambat. * BBCXVINS#329
Seperti itulah kiranya tulisan yang dimuat kawan saya. Sebuah keadaan seseorang di dalam sebuah organisasi. Penting ataukah tidak posisi yang diperankan, akan lebih mudah untuk dilihat dan dipahami dari sudut yang lain. Parahnya jika itu baru disadari ketika seorang tersebut sudah tidak di dalam organisasi tersebut.
Mending jika kesadaran yang terlambat tersebut terhadap seorang penghambat, senyum dan syukur malahan yang akan mengiringi kepergiannya. Namun acapkali ditemui kenyataan seorang yang telah pergi tersebut adalah memiliki peran penting yang tak pernah disadari. Apa yang sanggup diperbuat?

Satu hal yang menjadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa kesediaan untuk mendengarkan, kesediaan untuk mau memahami ataupun kesediaan untuk mengapresiasi usaha seseorang menjadi satu hal yang sering dilupakan.

Kesadaran-kesadaran itu perlu ditumbuhkan sembari membangun prestasi. Karna terkadang bukan karna kehebatan kita sehingga kita menjadi luar biasa tanpa mau tahu siapa yang meletakkan pondasi pertama.

Pernah penulis mendengar cerita seorang tukang batu yang dengan tenaganya memecah batu besar yang menghalangi jalanan. Seharian dia memalu batu tersebut sekuat tenaga menggunakan palu besar namun tak jua berhasil. Lantas kemudian didatangkan seorang insinyur dari kota. Sang insinyur kemudian mengamati batu tersebut, dicarinya alur batu, dengan palu kecil, dia pukul batu tersebut dari sudut ke sudut. Lalu dengan satu pukulan palu besar PECAHLAH batu itu. Orang-orang terkagum-kagum dengan sang insinyur dan mengelu-elukannya melupakan sang pemecah batu. Kesimpulannya apa??
  1. Siapa yang paling hebat? si pemecah batu ataukah sang insinyur kota?
  2. Siapa yang cemerlang? si pemecah batu ataukah sang insinyur kota?
  3. Bagaimana hasilnya jika mereka mendapatkan masing-masing menghadapi batu yang sama?
Kita tak akan pernah mengetahui, siatuasi riilnya jika kemungkinan ketiga berlaku. Apakah pemecah batu yang metodenya kuno, apakah sang insinyur yang dengan metode barunya mampu memecah batu dengan mudah, ataukah kejadian sebenarnya si pemecah batu telah membuat retakan-retakan di batu tersebut, sebelum pada akhirnya dipukul oleh sang insinyur?. Bagaimana jika demikian adanya kawan.

Di masyarakat kita, telah diketahui bersama semisal pembangunan masjid yang ditandai dengan peletakan batu pertama. Yang terpahat adalah pejabat yang meletakkan batu pertama atau barangkali pemrakarsa dan pemodal utama pembangunan adalah sebagai pembangunnya. Dan kita melupakan tukang batu yang mengaduk pasir dan semen, tukang batu yang memasang bata, memasang atapnya.

Apresiasi adalah suatu bentuk penghargaan dan penghormatan atas suatu kerja seseorang. Kecil ataukah besar kerja tersebut, baik ataukah buruk hasilnya, minimal ungkapan terima kasih akan sangat bermakna.

Terima kasih, untuk telah bersama-sama berjuang kawan. Lanjutkanlah.
Salam * BBCXVINS#330