Janganlah bercermin
Jangan bercermin di air keruh
Karena tak mungkin
Engkau dapat melihat wajahmu

Lirik lagu di atas juga dapat dikaitkan dengan "like father like son", kemudian ada lagi "agamamu sesuai agama temanmu". Hal ini menjadi wajar karena adanya kondisi dimana seseorang dapat memiliki ideologi, kebiasaan, pola pikir bahkan sampai kepada cara beragama sebagaimana apa yang dialaminya di dalam lingkungan pergaulannya.
Yang perlu diwaspadai adalah dengan siapa seseorang bergaul adalah bagaimana pola kehidupan ataukah akhlaknya bagaimana. Jangan sampai kemudian menjadi terperosok ke dalam pergaulan yang salah.

Semisal dalam sebuah kasus: dalam setiap permasalahan tentunya seseorang membutuhkan dukungan, nasihat, urun rembug, ataupun yang sejenisnya. Namun sebagai pribadi yang tetap memiliki perbandingan pada tingkat tertentu, seseorang seyogyanya juga memiliki sudutg pandang dan penilaian sendiri. Baik ataukah buruk kelak di kemudian hari, setiap masukan perlu adanya filter. Karena tidak semua masukan dapat diterapkan pada setiap kondisi. Ada kondisi-kondisi tertentu yang memiliki titik konklusi yang berbeda.

Sikap berhati-hati dalam setiap keputusan dan tetap mawas diri adalah kuncinya.
Maka bercerminlah dengan cara yang benar. Dan hukum akan berlaku seperti ini:

# Belajar ikhlas pada orang yang senantiasa ikhlas
# Belajar sabar pada orang yang sabar
# Belajar sukses pada orang yang sukses
meski belajar bukan meniru namun setidaknya ada gambaran tentang langkah-langkah ke depan yang teruji dan terbukti.

Salam 'alaikum

By BBCXVI330